Sunday 26 April 2009

Catatan Menjelang UN SMP 2009

Oleh:Edi Suswanto

(Pemerintah ingin agar bisa dikatakan berhasil maka tidak ada jalan lain kecuali angka kelulusan harus dinaikkan. Supaya tidak kalah bersaing dengan negara-negara tetangga maka rata-rata kelulusan harus minimal mencapai angka 5,50. Sebuah angka yang cukup fantastis dan juga pesimistis.Sebagian orang mengatakan kalau kepentingan politik sudah "bermain" di dunia pendidikan maka apapun harus dilakukan demi menjaga citra bangsa di mata internasional.)

Ujian Nasional SMP/MTs tahun pelajaran 2008/2009 yang akan berlangsung pada tanggal 27 sampai dengan 30 April 2009, akan mendapat pengawasan yang lebih ketat lagi. Mulai tahun ini naskah soal akan mendapat pengawalan polisi sampai ke tempat sekolah penyelenggara. Tidak hanya itu, di sekolah-sekolah penyelenggara juga diawasi oleh Tim Pengawas Independen (TPI) yang direkrut dari para dosen perguruan tinggi,widiaswara,anggota profesi pendidikan non guru dan mahasiswa tingkat akhir. Sementara itu, para siswa harus memperoleh nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan. Jika tidak mencapai nilai rata-rata itu maka sudah bisa dipastikan bahwa siswa yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus. Tetapi masih ada penjelasan bahwa jika mendapat nilai 4,00 dipersyaratkan hanya untuk 2 mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Demikian hasil keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 1513/BNSP/XII/2008 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional (UN) untuk SMP/MTs,SMA,SMK tahun pelajaran 2008/2009.

Bagi sementara siswa untuk mendapatkan nilai rata-rata 5,50 untuk keempat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika,Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukanlah perkara yang mudah. Fenomena ini hampir dialami oleh moyoritas siswa, tidak hanya yang bersekolah di desa tetapi juga mereka yang bersekolah di kota. Mengapa siswa-siswi sangat sulit untuk mencapai nilai setinggi itu ?
Ada banyak faktor yang harus dilihat mengapa para siswa sangat sulit meraih nilai setinggi itu:
1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar berlansung?
2. Apakah guru yang mengajar telah sesuai dengan jurusannya dan telah memenuhi syarat untuk menjadi guru yang professional?
3. Bagaimana daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk menunjang proses KBM ?
4. Bagaimana manajemen sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah berlangsung ?
5. Bagaimana sistem penerimaan siswa baru (PSB)apakah berdasarkan seleksi atau tidak ?

Dari pertanyaan-pertanyaan diatas, saya mau membicarakan pertanyaan yang nomor 5 saja. Untuk kasus di daerah, mana mungkin diadakan seleksi penerimaan siswa baru (PSB).Mengapa? Karena mayoritas SMP yang ada di pedesaan akan tidak ada muridnya dan program wajib belajar 9 tahun akan gagal. Mungkin ada yang tidak percaya bahwa masih ditemukan ada siswa yang kelas VIII SMP tapi tingkat kemampuan baca tulisnya sama seperti anak kelas 3 Sekolah Dasar (SD).

Jadi sekarang, haruskah kita bunuh mimpi-mimpi anak-anak di pedesaan yang ingin meraih cita-cita tapi terganjal karena mereka tidak lolos seleksi penerimaan siswa baru (PSB).Saya kira perlu pengkajian lebih mendalam dalam menentukan kebijakan. Rasanya tidak adil jika semua sekolah diperlukakan sama.
Kembali kepada syarat kelulusan diatas, jika ingin mendapatkan lulusan yang berkualitas maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan pembenahan dan perhatian yang penuh terhadap dunia pendidikan yang masih carut-marut.


Read More......

Sunday 19 April 2009

ABDUL MANAF BANTU LARIKAN JEND.AH. NASUTION

(sebuah catatan sejarah pemberontakan G30S/PKI 1965 yang belum pernah diungkap)

Oleh:Edi Suswanto,S.Pd

Tragedi pemberontakan Gerakan 30 September yang dilakukan oleh PKI tahun 1965 akan selalu dikenang orang sebagai sejarah kelam bangsa Indonesia. Walaupun sampai saat ini masih banyak awan kelabu yang menyelimutinya tetapi darah merah para jenderal terlanjur muncrat membasahi bumi ibu pertiwi.


Namun dibalik itu semua, ada satu nama yang layak dicatat sebagai bagian dari catatan sejarah Indonesia.dalam peristiwa G30S/PKI. Dialah Abdul Manaf bin Yusuf bin Hayat, putra kelahiran Desa Air Itam Kecamatan Penukal, Kab. Muara Enim,Sumsel. Kini beliau memang telah tiada namun selang beberapa tahun setelah kejadian itu, ia sempat pulang ke Desa Air Itam dan diceritakanlah kepada keponakannya Maramis bin Djakfar tentang peristiwa yang dialaminya bersama Bapak Jenderal AH. Nasutioan, korban yang selamat dalam aksi penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh PKI.
Diceritakan oleh Maramis bahwa masa itu Manaf merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Setelah berpindah-pindah kerja akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang cocok yakni sebagai sopir taksi. Sebagai sopir biasa tentu ia mendapatkan gaji pas-pasan namun profesi ini tetap dipertahankannya. Sampailah suatu ketika dia berkenalan dengan seorang ajudan Bapak Ibnu Sutowo yang bernama Harahap. Melalui perantara sang ajudan ini, Manaf berhasil diterima menjadi sopir pribadi sang konglomerat Ibnu Sutowo. “Pak Manaf, biasanya yang jadi sopir disini tak ada yang bertahan sampai sebulan,” ujar sang ajudan kepada Manaf yang diceritakan kembali oleh Maramis kepada penulis, Sabtu,18 April 2009.
Namun ternyata, kekhawatiran sang ajudan Ibnu Sutowo berhasil dilampaui. Bukan satu bulan dia bekerja tetapi bertahun-tahun. Ini semua karena Abdul Manaf orang yang bisa dipercaya dan jujur sehingga bapak Ibnu Sutowo menyukainya, ungkap Maramis.
Di tengah memanasnya suhu politik pada masa itu tidak memengaruhi aktivitas Manaf sebagai sopir. Selain mengantarkan sang majikan, kerjanya juga mengatarkan surat atau barang di dalam atau di luar kota Jakarta. Sampailah pada malam 30 September 1965 dimana PKI sedang menjalankan aksinya menculik dan membunuh para jenderal sementara Manaf belum mengetahui berita itu.
Pada malam peristiwa itu Manaf mengendarai mobil Jeep dan di tengah perjalan tiba-tiba ada orang mengenakan baju piyama menyetop mobilnya. Ia dengan segera berhenti. Diceritakan Manaf kepada Maramis bahwa orang itu meminta diantarkan ke Bogor. Tanpa ada rasa curiga sedikitpun, Manaf mau saja mengantarkan lelaki yang masih misterius itu, yang kemudian diketahui sebagai Jenderal AH. Nasution yang luput dari penculikan dan pembunuhan oleh PKI . Tanpa banyak cerita dalam kendaraan itu, penumpang misterius itu akhirnya tiba di kota Bogor. Dalam perjalan menuju Kota Hujan itu, tidak ada cerita yang bisa diungkap. Mungkin saja sang penumpang itu cuma menyebutkan minta tolong diantarkan ke tempat tujuannya di Kota Bogor selanjutnya tidak ada percakapan lagi. Pak Nas sengaja tidak mengungkap jati dirinya dan bercerita kepada sopir tentang peristiwa yang baru saja dialaminya. Hal itu barangkali untuk menjaga keselamatan dirinya dari kejaran orang-orang PKI.
Esok harinya tersiar kabar bahwa telah terjadi penculikan para jenderal oleh PKI. Manaf sangat kagek sekali, berselang satu minggu setelah peristiwa itu, dia dipanggil untuk menghadap ke kantor Jenderal AH. Nasution . “saya tidak tahu sama sekali kalau yang saya bawa malam itu adalah Jenderal Nasution,” ujar Manaf kepada Maramis kala itu. Pertemuan di kantor Pak Nas itu sungguh peristiwa yang bersejarah dalam hidup Manaf karena dia telah ikut menyelamatkan seorang jenderal yang akan dihabisi oleh kaki tangan PKI.
Di ruangannya, Pak Nas menjelaskan kepada Manaf bahwa penumpang yang berpakaian piyama malam itu adalah dirinya, yang berhasil melarikan diri dari aksi pembantaian yang dilakukan oleh PKI.
Kepada kita sebagai bangsa, tindakan yang dilakukan oleh Abdul Manaf bin Yusuf yang membantu menyelamatkan Jenderal AH. Nasution dari kejaran PKI, layak kita hargai jasa-jasanya dan dicatat dalam sejarah .Niat baik Abdul Manaf untuk mau mengantarkan si penumpang misterius itu, yang tidak lain adalah Jenderal AH. Nasution telah memberikan kontribusi tersediri dalam perjalanan sejarah kelam pemberontakan G30S/PKI.
Abdul Manaf telah pergi untuk selama-lamanya…
Mari kita kenang jasa-jasanya …
Beliau tidak minta apa-apa…
Beliau memang bukan siapa-siapa…
Dan Beliau memang adalah rakyat biasa…


------------------------------------------------
Tulisan ini dipersembahkan kepada orang-orang yang tidak tergores dengan tinta emas dalam catatan sejarah Indonesia namun telah berjasa kepada negeri tercinta ini, Indonesia.Secara lengkap silahkan download DISINI(Minggu 19 April 2009)



Read More......

Friday 17 April 2009

KEMBALI PULANG...HARI MULAI PETANG


(Foto bersama ini diambil pada saat orang tua saya baru saja agak pulih dari penyakit stroke yang menyerangnya awal-awal tahun 2009. alhamdullilah kondisi beliau sekarang sudah jauh berubah dibandingkan sebelumnya. Paling kanan adalah kakak saya, Ir. Erianto Maladi tinggal di Solo, Jawa Tengah, Belakang sekali saya, Edi Suswanto dan (kiri). Adik saya Arman Susito)
Benar yang pernah dikatakan oleh almarhummah ibunda kami tercinta.Beliau menasehati anak-anaknya bahwa esok hari katanya, kalian akan berpisah maka di waktu kecil haruslah serasan (akor). Nasehati itu selalu terngiang-ngiang di telingaku dan petuah itu baru dapat dibuktikan setelah kami semua beranjak dewasa.
Sungguh beruntung kami dalam keluarga tetap serasan dan kompak-kompak selalu walau kini kami sudah terpisah jauh. Kakak saya tertua,Erianto Maladi tinggal di Solo, Adik saya Arman Susito tinggal di Lubuk Raman sementara saya berdomisili di Air Itam. Tiga saudara perempuan saya juga terpisah, Martha Sila menetap di desa suaminya Sugih Waras,Rambang, Adik saya Herlianasia tinggal di Solo dan Adik saya yang paling bungsu Fitriyani tinggal di Lubuk Raman.


Kami enam bersaudara jarang bertemu dan berkumpul bersama karena kini sudah punya rumah tangga masing-masing. Namun demikian, walau jarak yang memisahkan kami, komunikasi tetap tetap baik dan lancar. Kami rajin saling mengabari tentang segala hal baik suka dan duka.
Dalam pada itu, orang tua kami begitu gembira ketika mendengar berita bahwa kakak kami segera pulang dan membawa obat untuk kesehatan bapak kami. Waktu yang ditunggu-tunggupun tiba dan kehadiran Kak Maladi di tengah-tengah keluarga menambah kebahagian setelah sekian lama jarang bertemu dan berkumpul.
Kini kami masih memiliki ebak (Bapak) yang sudah sakit-sakitan karena beberapa bulan lalu terkena stroke ringan. Alhamdulillah saat ini beliau tekun berobat dan sudah bisa berjalan walau kaki dan tangannya sebelah kanan masih agak lemah. Semoga saja beliau diberikan kekuatan dan kesehatan sehingga dapat berjalan normal kembali. Kata orang, terkena stroke sebelah kanan badan memang proses penyembuhannya agak lambat dan lama serta harus telaten beobat. Untuk memulihkan kesembuhannya sudah banyak obat yang dicoba. Mulai dari obat tradisional sampai dengan dengan obat berkelas mahal. Walau agak lambat, kami tetap bersyukur karena ebak kami bisa berjalan lambat dan makan pakai sendok. Ini suatu kemajuan yang berarti jika dibandingkan ketika beliau baru terkena stroke. Mau berjalan tidak bisa dan kalau mau ke kamar mandi harus dirangkul karena beliau tanpa tenaga sama sekali.Bayangkan !!!
Mengingat ebak kami sudah lanjut usianya,saya pernah menyarankan kepadanya secara langsung sewaktu beliau belum sakit. Saya ingin sekali orang tua saya untuk segera pergi haji ke tanah suci, Mekkah. Saya berdoa kepada Allah SWT agar orang tua kami diberikan kekuatan dan kesehatan serta kesanggupan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Semoga saja suatu hari kelak doa saya akan dikabulkan Allah SWT.
Akhirnya, saya ingin menyampaikan kepada semua pengunjung yang budiman, bahwa sebelum hari mulai petang maka persiapkan diri kita karena malam akan segera tiba.Coba renungkan, bagaimana jadinya ketika kita berjalan di tengah kegelapan malam…

MARI KITA BERBUAT SEBELUM SESAL AKHIR TIADA ARTI


Read More......

Tuesday 14 April 2009

ADA APA DENGAN CALEG 2009 ?

Penghujung bulan Maret dan awal april 2009 adalah musim kampanye. Banyak caleg-caleng daerah dan caleg pusat bertebaran masuk ke desa-desa mencari dukungan dan simpati masyarakat. Boleh-boleh saja hal itu dilakukan karena sekarang ini alamnya demokrasi dan setiap orang bebas berekpresi dan menggalang pendukung sebab hal itu dilindungi oleh undang-undang.

Kampanye mereka selain mendatangkan kegembiraan juga mengundang sinisme dari masyarkat. Ungkapan semacam in, “mereka tu baru pulang ke dusun kalau ada kepentingan selama ini mana tahu dengan rakyat” ada juga yang bilang, “mana mungkin mereka mau Bantu rakyat sebab mereka sudah banyak habis duit gara-gara jadi caleg.” Sementara itu ada juga yang ngotot,”:pokoknya asal putra daerah kita dukung kalau orang lain kita baru kenal..”.
Memang sekarang ini ada kecenderungan caleg-caleg berasal dari putra daerah yang sudah lama tinggal di kota sehingga konstituennya di lapangan tidak begitu kenal. Ini artinya kekuatan potensi daerah atau desa belum benar-benar dapat diperhitungkan.
Harapan kita tentunya ke depan nanti potensi daerah akan dapat memainkan percaturan politik sehingga kepedulian membangun dan memperjuangkan daerah akan lebih tinggi.
Mengapa orang berlomba-lomba mau menjadi calon legislative ? salah seorang caleg dari tingkat provinsi berbicara kepada saya pada musim kampanye ini, katanya,”gaji anggota DPR Kabupaten Rp.10.000.000, DPR Provinsi Rp.15.000.000, dan DPR Pusat Rp..30.000.000,” ditambahkanya, “inilah yang menyebabkan banyak orang tergiur untuk menjadi caleg, belum lagi ditambah seseran (bonus) dari pengusaha atau apa sajalah. Maka tidak heran orang menjadi caleg sanggup menghabiskan uang dua sampai 4 ratus juta untuk caleg tingkat kabupaten atau provinsi.
Memang benar apa yang dikatakan teman saya itu tetapi hanya sebagian yang berpikir jernih mampu mengukur situasi dan kondisi. Tidak semua rakyat bisa disuap dengan baju kaos atau uang sepuluh sampai dua puluh lima ribu. Sebagian masih tidak mau bahkan uang diambil dan mereka contreng ke lain hati.
Menurut telusuran saya bahwa masyarakat pedesaan sebenarnya tidak terlalu berharap dengan para caleg yang mampu membawa perubahan. Karena sebagian masyarakat berpendapat siapa saja jadi Anggota DPR atau Presiden, kalau tidak mencari maka kita tidak makan. Memang kadang-kadang kekecewaan masyarakat ini berdasar karena pada Pemilu-Pemilu sebelumnya tidak ada perubahan yang signifikan. Walau REFORMASI telah bergulir yang dipimpin Partai anti ORDE BARU tetapi nasib rakyat juga tidak banyak mengalami perubahan.
Dalam kesempatan ini saya mengusulkan adalah bagaimana cara membuat anggota DPR itu benar-benar berjuang untuk rakyat dan membelah kepentingan rakyat tanpa takut di-recall atau berhentikan dari DPR. Untuk itu saya ingin sekali caleg-caleg itu diaudit dulu apakah mereka bisa hidup sejahtera tanpa mengharapkan gaji dari DPR.Tetapi kalau system politik semacam ini mana mungkin ada anggota DPR yang mau membelah rakyat sungguh-sungguh walau akhirnya mungkin di-recal atau mendapat sanksi dari partai.
Jadi amat tragis sekali ketika lembaga DPR akhirnya hanya menampung orang-orang yang mencari pekerjaan dan status social. Apa itu yang dicita-citakan para pahlawan kita ?

Read More......

Friday 3 April 2009

Ziarah Ke Makam Ibunda


Kami melaksanakan ziarah kubur ke makam almahumah ibunda kami tercinta yang telah berpulang ke rahmatullah. Kami mendoakan orang tua kami agar diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Pada kesempatan ini adik saya yang ikut ziarah adalah Herlianasia dan dua orang anaknya bernama Fadil dan Pondrah, yang sekarang tinggal di Solo (Jawa Tengah) dan adik saya Fitriyani yang tinggal di Desa Lubuk Raman. Read More......

Kado Untuk Kang Agoez...


(Foto: Agus Susanto,S.Pd saat berada di depan kantor SMPN 1 Penukal)
Saya punya teman guru yang cukup baik hati dan punya jiwa persahabatan yang tinggi. Ia lebih suka dipanggil dengan insial Goez. Orangnya kurus dan agak tinggian,berkacamata minus dan terkadang suka membiarkan beberapa helai jenggotnya terurai.
Beliau ini kalo soal matematika jempolan (yang memang jurusannya) dan berbahasa inggris pasif. Dilihat sepintas siapa nyangka jebolan ITB itu adalah guru. Orangnya rada nyentrik dan kesukaannya main game. Kalo soal computer jangan dibilang, pria kurus ini rajanya.
Tapi ada yang unik juga darinya. Lelaki asli Bandung ini takut mengendarai sepeda apalagi sepeda motor. Woww…!!! Jadi bagaimana kalo mau pergi-pergi…? Apa isterinya yang mbonceng..? ha..ha…ha… nggak tahulah. Tanya aja sama dia…
Belum berhenti sampai disitu. Pak guru yang satu ini rupanya takut menjadi Pembina upacara…wahhhhahhaaa….jadi setiap gilirannya pada Upacara Senin yang bersangkutan selalu menghindar dan terpaksalah digantikan guru lain….ini sungguh-sungguh terjadi. Kenapa bisa begitu yah…Mr.Goez.
Bukan maksud hati mau membuka kartu teman tetapi beginilah cara kami bercanda. Di dunia nyata hubungan kami tidak seburuk yang anda bayangkan. Walau teman baik saya ini begitu tetapi ia memiliki segudangan kelebihan dan pengalaman.
Karena kami sama-sama tinggal di daerah yang jauh dari kota maka kami sering berbagi ilmu. Bukan ilmu pencak silat atau kuntau tetapi ilmu tentang computer dan internet. Bilamana saya kebetulan pergi ke Palembang dan membeli buku baru atau softwares computer yang menarik tentunya maka akan saya beritahukan dan dipinjamkan kepadanya.Begitu juga sebaliknya.
Kalau ada hal-hal yang menarik baik itu tentang teknologi computer atau ilmu lainya maka itu akan kami diskusikan dan diperbincakan. Terkadang saya tidak tahu tetapi dengan mendengarkan penjelasannya maka ilmu saya jadi bertambah. Begitulah cara kami berproses di tengah serba keterbatasan di tempat bertugas, demi mengwujudkan impian agar kelak anak-anak bangsa yang kami didik di pelosok negeri ini bisa menjadi pilar-pilar yang tangguh dalam menopang berdirinya “bangunan” Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh dan dapat berdiri lebih tinggi dengan bangsa-bangsa lain.
Yah, kami adalah guru. Biarkan orang mendengarkan suara kami dan cita-cita luhur kami. Memang kehendak dan hasrat hati kami terkadang lupa terucapkan tetapi apa yang kami kerjakan adalah wujud dari kesetian dan rela berkorban kami untuk bangsa dan Negara Indonesia.
______________________
Catatan:
Artikel ini ditulis untuk seorang sahabat yang baik dan penuh ketulusan
Air Itam,pukul 23.40,kamis 2 April 2009
Read More......

Sekapur Sirih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Selamat datang di blog saya. Blog ini khusus dirancang untuk menuangkan segala macam ide,pendapat,pengalaman,kesan,saran-saran dan komentar-komentar tentang apa saja yang ingin saya soroti.
Blog ini dibangun untuk setidaknya dapat memberikan pencerahan. Anda jangan terkejut membaca artikel-artikel dalam blog ini karena ada yang agak serius,misalnya mengupas tentang pendidikan, guru,murid, sarana pendidikan, sosial,budaya, politik, ekonomi, agama, bahasa dan lain-lain. tetapi disisi lain mungkin anda akan membaca artikel yang terkesan bercanda dan membuka kartu kawan-kawan.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak,segala kekurangan dan kekhilafan pasti ada sebab saya manusia biasa yang penuh keterbatasan dan kealpaan.

Wasalam.
Edi Suswanto
Read More......