Friday 3 April 2009

Kado Untuk Kang Agoez...


(Foto: Agus Susanto,S.Pd saat berada di depan kantor SMPN 1 Penukal)
Saya punya teman guru yang cukup baik hati dan punya jiwa persahabatan yang tinggi. Ia lebih suka dipanggil dengan insial Goez. Orangnya kurus dan agak tinggian,berkacamata minus dan terkadang suka membiarkan beberapa helai jenggotnya terurai.
Beliau ini kalo soal matematika jempolan (yang memang jurusannya) dan berbahasa inggris pasif. Dilihat sepintas siapa nyangka jebolan ITB itu adalah guru. Orangnya rada nyentrik dan kesukaannya main game. Kalo soal computer jangan dibilang, pria kurus ini rajanya.
Tapi ada yang unik juga darinya. Lelaki asli Bandung ini takut mengendarai sepeda apalagi sepeda motor. Woww…!!! Jadi bagaimana kalo mau pergi-pergi…? Apa isterinya yang mbonceng..? ha..ha…ha… nggak tahulah. Tanya aja sama dia…
Belum berhenti sampai disitu. Pak guru yang satu ini rupanya takut menjadi Pembina upacara…wahhhhahhaaa….jadi setiap gilirannya pada Upacara Senin yang bersangkutan selalu menghindar dan terpaksalah digantikan guru lain….ini sungguh-sungguh terjadi. Kenapa bisa begitu yah…Mr.Goez.
Bukan maksud hati mau membuka kartu teman tetapi beginilah cara kami bercanda. Di dunia nyata hubungan kami tidak seburuk yang anda bayangkan. Walau teman baik saya ini begitu tetapi ia memiliki segudangan kelebihan dan pengalaman.
Karena kami sama-sama tinggal di daerah yang jauh dari kota maka kami sering berbagi ilmu. Bukan ilmu pencak silat atau kuntau tetapi ilmu tentang computer dan internet. Bilamana saya kebetulan pergi ke Palembang dan membeli buku baru atau softwares computer yang menarik tentunya maka akan saya beritahukan dan dipinjamkan kepadanya.Begitu juga sebaliknya.
Kalau ada hal-hal yang menarik baik itu tentang teknologi computer atau ilmu lainya maka itu akan kami diskusikan dan diperbincakan. Terkadang saya tidak tahu tetapi dengan mendengarkan penjelasannya maka ilmu saya jadi bertambah. Begitulah cara kami berproses di tengah serba keterbatasan di tempat bertugas, demi mengwujudkan impian agar kelak anak-anak bangsa yang kami didik di pelosok negeri ini bisa menjadi pilar-pilar yang tangguh dalam menopang berdirinya “bangunan” Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh dan dapat berdiri lebih tinggi dengan bangsa-bangsa lain.
Yah, kami adalah guru. Biarkan orang mendengarkan suara kami dan cita-cita luhur kami. Memang kehendak dan hasrat hati kami terkadang lupa terucapkan tetapi apa yang kami kerjakan adalah wujud dari kesetian dan rela berkorban kami untuk bangsa dan Negara Indonesia.
______________________
Catatan:
Artikel ini ditulis untuk seorang sahabat yang baik dan penuh ketulusan
Air Itam,pukul 23.40,kamis 2 April 2009

1 comment:

  1. Bravo Mr Edz!
    Sudah aku kunjungi Blog kerenmu!
    Kutunggu ulasan-ulasan politik Syahrilnya Air Itam! Sii...p lah!
    ----------------Hanif n Rifqi

    ReplyDelete